Sabtu, 11 September 2010

Sebuah Makna Hujan di Malam ke-27 Ramadhan

Hari-hari terasa lelah oleh hiruk-pikuknya kendaraan metropolis, ditambah lagi dengan suasana menjelang Hari Raya Iedhul Fitrie banyak orang meningkatkan aktifitas belanja untuk keperluan ol eh-oleh mudik, beragam suara knalpot, sistem pembuangan asap knalpot / gas yang tak terkontrol, meningkatnya kriminalisasi seputar Lebaran,menambah panasnya intensitas kerja otak kiri maupun kanan. Sementara segilintar orang berharap uluran tangan belas kasihan dermawan... berderet sepanjang jalan protokol metropolis, berjubel di tempat-tempat layanan umum. Yah di tempat layanan umum, memang di sanalah mereka kaum duafa berpeluang untuk merubah nasib sekejap dalam keiklasan kaum dermawan, atau para konglomerat yang masih mau menunduk ke bawah melihat saudara-saudara kita yang masih membutuhkan nyawa sambungan. Ya nyawa sambungan... karena mereka sudah tidak lagi akan diterima bekerja di kantor-kantor karena nasibnya yang kumuh, dekil, tak berpendidikan, hanya tamat TK saja, tamat SD saja, drop out SMP atau SMA,atau berhasil tamat SMA,ST,SMK dengan nilai paspasan. Ada juga yang sengaja diusung dari desa ke kota untuk bekerja sebagai peminta-minta oleh segelintir orang. Ada yang berprofesi sebagai pengintip orang berduit di supermarket dan pasar-pasar, atau bank. Atau ada yang bekerja menunggu durian jatuh dari atap Gunung Himalaya.Harapan yang tak dapat dideteksi berapa nominalnya, kapan bisa diprint out di buku rekening,oleh siapa kisaran dollar itu akan fiterima.Yah itulah harga nyawa sambungan yang dapat memperpanjang semangat hidup kum komunitas duafa.Mereka sangat antusias...rela menabrakkan diri ditengah jalan sekedar mendapatkan gantirugi.Nyawa sambungan memang sangat berarti untuk mereka, namun adakah kita atau mungkin pengunjung yang merasa berlebih terpikat untuk sedikit memberikan perekat agar yang sobek tersambung kembali, agar mereka yang hari itu habis makanannya bisa menikmati lezatnya makanan hari esoknya, sebab mereka juga bertanya pada tanah, he tanah apakah kau masih bisa menumbuhkan tanaman yang aku makan di muka bumiku ini ? Lalu si Stress nimbrung bertanya sammbil menggaruk-garuk rambutnya yang gimbal, he Matahari kenapa kau masih memberikan sinarmu di muka bumiku ini apa kau gak malu dengan sinarmu yang semangat dan energik sepanjang hari ternyata ada manusia yang sombong dengan aku yang gimbal ini ? Bukankah karena orang seperti aku ini terus ada dokter? Bukankah karena ada yang jelata muncul si konglomerat? Bukankah karena ada si bodoh muncul bu Guru, Pak Guru, Profesor dan... dan...

Adakah hati di dalam perasaan kita ?

Si Miskin punya pikiran mau bekerja untuk membelikan makanan agar bisa menyambung nyawanya. Karena kalau orang hidup tidak makan akan mati, sebaliknya meraka berteriak akan kaya kalau bekerja.Kaya...kaya...kaya ingatannya penuh dengan kata "kaya" hingga tertidur terus pekerjannya tanpa ada kesempatan memegang pensil atau cangkul atau gerobag.Merasakan lapar yang berkepanjang membuat dirinya miskin, dan hatinya bisa menjadi "memiskinkan diri"
...

Itulah gambaran kecil kehidupan jelata saudara kita yang berteriak kepada dunia dan seisinya, dan selalu bertanya kenapa muntahnya LUMPUR LAPINDO ada di Sidoarjo, kenapa selalu ada yang korupsi di tengah gelimpangan metropolis, dan kenapa selalu orang kecil yang menjadi sasaran. Sasaran penembakan, sasaran ketidakadilan,sasaran kebodohan, sasaran cibiran, dan sasaran yang tak pernah berujung pangkal.Pokoke wong cilik jadi tumbal segala persoalan.

Apakah ada perasaan di dalam hati kita ?

Banyak kaum duafa berperasaan rendahhati pada orang yang merasa kaya, karena di dalam hatinya merasa akan ada belaskasihan dari orang yang mau memberi kasih.Sikap itu terbawa dalam setiap hirupan napas. Anehnya orang yang merasa kaya selalu dapat memberi kasih pada orang yang mau diberi kasihan. Ini namanya orang beneran. Betapa tidak, ayo kembali ke laptop, ingat pada saat kita sedang menangis maka saat itu di sebelah anda ada orang yang siap mentertawakan, ingat saat kita susah tak punya uang maka disamping anda ada orang yang sebenarnya beruang. Tapi ingat bahwa kita susah, menangis,tak punya apa-apa logisnya adalah kita sedang diuji oleh "Sang Pencipta Alam" Maka indahnya jika berperasaanlah kepada hati kita bahwa sebenarnya di dalam hati itu ada RASA dan KARSA. Selama rasa ada di dalam hati ini timbul berbahagialah kita ternyata hidup ini semakin menjadi perasaan untuk sesering mungkin manyadari bahwa masih ada saudara kita yang butuh makan agar kita semena-mena membuang begitu saja makanan yang tidak kita sukai, masih berjuta-juta saudara kita yang susah, sedih, dan tak berdaya sementara kita segar-bugar, masih ada saudara kita telanjang bulat sementara kita berganti-buang baju karena tidak cocok, masih ada saudara kita sakit yang tidak mampu menebus biaya rumah sakit,sementara kita hidup bergelimpang kemewahan, bertumpuk uang, berganda rumah dan villa,berangkap mobil dan kemewahan.

Ternyata kita jauh dari harapan.

1. Apakah yang sudah kita lakukan benar-benar menjadi nilai tambah untuk anak,isteri kita, nenek kakek kita, lingkungan, masyarakat dan lingkup kinerja kita ?

2. Sudah kita meolong sesama ?
3. Sudahkah kita tersenyum untuk hari ini dan seterusnya ?
4. Sudahkah kita mengambil batu di tengah jalan yang hendak dilewati seorang tunanetra ?

Bukan Omong Kosong

rENUNGAN

Summary:ersys
SEPULUH CIRI ORANG BERPKIR POSITIF


1. MELIHAT MASALAH SEBAGAI TANTANGAN
Bandingkan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat maka dia akan berpikir hidupnya adalah menjadi orang yang paling sengsara di dunia.

2. MENIKMATI HIDUP
Pemikiran positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati

3. PIKIRAN TERBUKA UNTUK MENERIMA SARAN DAN IDE
Pikiran terbuka membutuhkan kebesaran hati dan tentu kesabaran. karena dengan begitu, akan ada hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu menjadi lebih baik.

4. MENGHILANGKAN PIKIRAN NEGATIF SEGERA SETELAH PIKIRAN ITU TERLINTAS DI BENAK
Suatu kendala yang sebetulnya bisa diatasi dengan kepala dingin jika sudah dilandasi dengan pikiran negatif ternyata hanya akan menimbulkan masalah baru.

5. MENSYUKURI APA YANG DIMILIKI
Hindari berkeluh kesah tentang apapun yang tidak dimiliki karena justru akan menjadi beban. sebaliknya jadikan hal itu sebagai motivasi untuk meraih hidup yang diharapkan.

6. TIDAK MENDENGAR GOSIP YANG TAK MENENTU
Sudah pasti gosip erat sekali dengan berpikir negatif. karena itu sebisa mungkin jauhi gosip-gosip yang tak jelas asalnya.

7. TIDAK MEMBUAT ALASAN TETAPI AMBIL TINDAKAN
NATO ( No Action, Talk Only ) itu adalah ciri khas orang berpikir negatif. maka ambilah tindakan dan buktikan bahwa anda bisa mengatasi masalah sebagai orang yang berpikir positif.

8. MENGGUNAKAN BAHASA YANG POSITIF
Saat kita berkomunikasi dengan orang lain gunakan kalimat-kalimat yang bernadakan optimisme sehingga dapat memberikan semangat terhadap lawan bicara kita

9. MENGGUNAKAN BAHASA TUBUH YANG POSITIF
Diantara bahasa tubuh yang lain senyum merupakan wujud dari berpikir positif karena akan menimbulkan kesan bersahabat dan akan menjadi lebih akrab dengan suasana.

10. PEDULI PADA CITRA DIRI
Itu sebabnya, mereka berusah tampil baik bukan hanya di luar tetapi juga di dalam.

Itulah sepuluh tanda orang berpikir positif semoga artikel diatas bermanfaat untuk anda. jadilah orang yang berpikir positif dalam menyelesaikan masalah sehingga kita tidak akan terbebani dengan hidup ini.



10 ciri orang berpikir positif Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/social-sciences/1901760-10-ciri-orang-berpikir-positif/