Selasa, 02 November 2010

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Satuan Pendidikan : SDN Kapasari I
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / semester : VI / 1
Waktu : 2 x pertemuan (@ pertemuan 2 x 35 menit)
Standar Kompetensi : 1. Memahami perkembangan wilayah Indonesia, kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara di Asia Tenggara serta benua-benua.
Kompetensi Dasar : 1.3. Mengidentifikasi benua-benua
I. INDIKATOR
1. Menyebutkan nama-nama benua di dunia
2. Menemutunjukkan letak benua pada peta/atlas/globe.
3. Mengidentifikasi ciri-ciri utama kenampakan alam di wilayah benua.
4. Mengidentifikasi negara-negara di wilayah benua.
5. Menemutunjukkan letak negara-negara besar di setiap benua pada peta.
6. Membuat gambar peta benua dan perkembangan negaranya.
II. TUJUAN
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
I.
1. Menyebutkan nama-nama benua di dunia
2. Mengidentifikasi letak wilayah panca benua di dunia.
3. Mengidentifikasi letak benua dari posisi geografis dan astronomis.
4. Menyebutkan letak batas-batas wilayah benua.
5. Mengidentifikasi negara-negara kelompok dunia.
6. Mempraktekkan menggunakan peta/atlas/globe untuk menunjukkan letak benua dan kelompok negaranya.
7. Mengidentifikasi ciri-ciri kenampakan alam Benua Asia.
8. Mengidentifikasi ciri-ciri kenampakan alam Benua Afrika.
9. Mengidentifikasi ciri-ciri kenampakan alam Benua Eropa.
10. Mengidentifikasi ciri-ciri kenampakan alam Benua Amerika.
11. Mengidentifikasi ciri-ciri kenampakan alam Benua Australia.
12. Mempraktekkan membuat gambar peta salah satu benua.


I. RINGKASAN MATERI
• Mengenal Benua (Terlampir)
I. METODE / PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN
1. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan ini adalah :
 Metode ceramah bervariasi
 Metode diskusi
 Metode Inkuiri
 Metode tanya jawab
 Metode pengamatan/ observasi
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan ini adalah :
o Model Pembelajaran Kooperatif
o Model Pembelajaran Langsung
I. KEGIATAN / LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
• Pertemuan Pertama (Pertemuan ke-1
1. Kegiatan Awal (15 menit)
1. Guru mengabsen kehadiran siswa.
2. Apersepsi :
1. Bertanya jawab untuk menggali informasi tentang benua, pertanyaannya meliputi :
 Siapa yang pernah melihat peta dunia ?
 Apa yang dapat kalian lihat dalam peta dunia tersebut ? (letak dan nama benua, negara-negara, samudera, dll).
 Anak-anak, siapa yang tahu ada berapa benua yang ada di dunia ? (ada 5 benua)
 Benua-benua apa saja itu ? (Benua Asia, Afrika, Eropa, Australia, Amerika).
2. Guru memberi tantangan pada siswa (Terlampir).
3. Siswa menyimak informasi tentang tujuan pembelajaran yang dijelaskan oleh guru.


2. Kegiatan Inti (40 menit)
1. Guru membimbing siswa untuk membagi kelas menjadi 5 kelompok diskusi.
2. Guru memberi LKS pada tiap-tiap kelompok untuk didiskusikan (Terlampir).
3. Tugas masing-masing kelompok mencari informasi di buku tentang kenampakan alam yang ada dalam benua :
 Kelompok I : Benua Asia
 Kelompok II : Benua Afrika
 Kelompok III : Benua Eropa
 Kelompok IV : Benua Amerika
 Kelompok V : Benua Australia
4. Masing-masing kelompok mendiskusikan LKS dengan dibimbing guru.
5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatan di depan kelas.
6. Guru memberi applause pada siswa yang mempresentasikan hasil pengamatannya.
7. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
1. Guru memberikan evaluasi.
2. Refleksi dan pesan moral tentang materi.
• Pertemuan Kedua (Pertemuan ke-2)
1. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru mengabsen kehadiran siswa.
2. Apersepsi :
1. Guru menunjukkan gambar peta benua (Terlampir).
2. Bertanya jawab untuk menggali informasi tentang negara-negara di wilayah benua, pertanyaannya meliputi :
 Anak-anak siapa yang tahu negara Indonesia terletak di benua apa? (Benua Asia)
 Negara penghasil minyak terbesar di dunia dan negara tempat umat islam pergi haji / umroh terletak di benua apa? (Benua Asia).
 Siswa menyimak informasi tentang tujuan pembelajaran yang dijelaskan oleh guru.
2. Kegiatan Inti (40 menit)


1. Guru memberi penjelasan singkat tentang materi negara di berbagai benua.
2. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok diskusi
3. Siswa diberi tugas untuk mengamati gambar peta dunia dengan teman diskusinya.
4. Guru memberi LKS pada masing-masing kelompok (Terlampir).
5. Masing-masing kelompok mendiskusikan LKS yang diberikan.
6. Guru menyuruh perwakilan dari beberapa kelompok untuk membacakan hasil diskusi.
7. Pemberian applause pada siswa yang memepresentasikan hasil pengamatannya.
8. Siswa lain bersama guru menanggapi hasil presentasi.
1. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Guru memberikan evaluasi (Terlampir).
2. Refleksi dan pesan moral tentang materi.
3. Guru memberikan PR.
I. SUMBER BAHAN DAN ALAT
A. Sumber
Indrastuti dan Rahmawaty, Penny. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 6 Untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Widodo, Sri Wasono dan HP, Mulyadi. 2008. Ayo Belajar Sambil Bermain ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
B. Alat
• Peta Konsep
• Gambar benua-benua
• Gambar-gambar kenampakan alam
• Peta / atlas / globe
I. PENILAIAN
Jenis tes : a. Tes tulis :Soal uraian singkat
b. Tes lisan (tanya jawab)
c. Mandiri dan/ atau kelompok
Bentuk tes : a. Objektif
b. Subjektif
Prosedur evaluasi : Tes dalam proses (unjuk kerja) dan hasil
Instrumen tes : a. Tugas dalam bentuk LKS (Lembar Kerja Siswa)
1. Lampiran Lembar tantangan



• Evaluasi pada pertemuan 1
• Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!


1. Sebutkan letak dan batas-batas Benua Eropa baik secara astronomis maupun geografis ?
2. Sebutkan letak dan batas-batas Benua Amerika baik secara astronomis maupun geografis ?
3. Sebutkan letak dan batas-batas Benua Australia baik secara astronomis maupun geografis ?
4. Sebutkan letak dan batas-batas Benua Asia baik secara astronomis maupun geografis ?
5. Sebutkan letak dan batas-batas Benua Afrika baik secara astronomis maupun geografis ?
 Kunci Jawaban :
1. a. Secara Astronomis : Benua ini terletak pada garis lintang antara 71o LU hingga 36o LU serta berada pada garis bujur antara 66o BT hingga 9o BB.

1. Secara Geografis : Batas-batas Benua Eropa adalah sebagai berikut :
1.
o Utara : Laut Arktik
o Selatan : Laut Tengah
o Barat : Samudra Atlantik
o Timur : Pegunungan Ural
2. a. Secara Astronomis : Benua ini terletak pada garis lintang antara 72o LU hingga 56o LS serta berada pada garis bujur antara 172o 27′ BT hingga 34o 45′ BB.
1. Secara Geografis : Batas-batas Benua Amerika adalah sebagai berikut :

o Utara : Laut Arktik
o Selatan : Samudra Pasifik
o Barat : Samudra Pasifik
o Timur : Samudra Atlantik
1. a. Secara Astronomis : Benua ini terbentang antara 11o LS hingga 44o LS dan 113o BT hingga 153o BT.
1. Secara Geografis : Batas-batas Benua Australia adalah sebagai berikut :

o Utara : Samudera Pasifik
o Selatan : Samudra Hindia
o Barat : Samudra Hindia
o Timur : Samudra Pasifik
1. a. Secara Astronomis : Benua ini terletak di antara 1o 16′ hingga 77o 41′ LU serta di antara 26o 04′ hingga 169o 40′ BT.
1. Secara Geografis : Batas-batas Benua Asia adalah sebagai berikut :

o Utara : Samudera Arktik
o Selatan : Samudra Hindia dan Benua Afrika
o Barat : Benua Eropa dan Afrika
o Timur : Samudra Pasifik
1. a. Secara Astronomis : Benua ini terletak pada garis lintang antara 37o LU hingga 34o LS serta berada pada garis bujur antara 51o BT hingga 17o BB.
1. Secara Geografis : Batas-batas Benua Afrika adalah sebagai berikut :
1.
o Batas timur adalah Laut Merah, Benua Asia, Samudra Hindia.
o Batas selatan adalah Samudra Hindia.
o Batas barat adalah Samudra Atlantik.
o Batas utara adalah Laut Tengah.


 Kriteria Penilaian :
1. Jumlah Soal : 5 Soal
2. Jawaban benar dan lengkap skor : 5
Jawaban benar tetapi tidak lengkap skor : 4
Jawaban setengah benar skor : 3
Jawaban mendekati benar skor : 2
Jawaban ada tetapi salah skor : 1
1. Skor maksimal : 25
• Evaluasi pada pertemuan 2
• Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
1. Sebutkan lima negara yang ada di kawasan Asia Tenggara !
2. Sebutkan batas-batas Benua Afrika !
3. Sebutkan lima kawasan yang ada di Benua Eropa !
4. Sebutkan batas-batas Benua Amerika !
5. Sebutkan letak Benua Australia secara astronomis !
• Kunci Jawaban :

1. a. Indonesia
1. Laos
2. Vietnam
3. Malaysia •
1.
1. Thailand
2. Kamboja
3. Brunei Darussalam
4. Filiphina
5. Myanmar
1. a. Batas timur adalah Laut Merah, Benua Asia, Samudra Hindia.
1. Batas selatan adalah Samudra Hindia.
2. Batas barat adalah Samudra Atlantik.
3. Batas utara adalah Laut Tengah.
1. a. Kawasan Eropa Barat
1. Kawasan Eropa Timur
2. Kawasan Eropa Selatan
3. Kawasan Eropa Utara
4. Kawasan Balakan

1. a. Batas Timur adalah Samudra Atlantik.
1. Batas selatan adalah Samudra Pasifik.
2. Batas barat adalah Samudra Pasifik.
3. Batas utara adalah Laut Arktik.
1. Australia terbentang antara 11o LS hingga 44o LS, dan 113o BT hingga 153o BT.
o Kriteria Penilaian
1. Jumlah Soal : 5 Soal
2. Jawaban benar dan lengkap skor : 5
Jawaban benar tetapi tidak lengkap skor : 4
Jawaban setengah benar skor : 3
Jawaban mendekati benar skor : 2
Jawaban ada tetapi salah skor : 1
Skor maksimal : 25
1. Lampiran Lembar PR
Di berbagai benua terdapat beberapa kenampakan alam yang menonjol seperti gurun, gunung, sungai, dan lain-lain. Coba sebutkan kenampakan alam tersebut lalu tuliskan dalam kolom di bawah ini !
No. Benua Sungai terpanjang Danau terluas Gunung tertinggi Gurun terluas Hal lain yang
menonjol





Amatilah peta tentang benua-benua. Carilah simbol-simbol atau tanda dan warna untuk kenampakan alam di bawah ini !
No. Kenampakan alam Simbol/tanda Warna
1. Pegunungan …………….. ……………..
2. Dataran tinggi …………….. ……………..
3. Dataran rendah …………….. ……………..
4. Pantai …………….. ……………..
5. Gunung …………….. ……………..
6. Danau …………….. ……………..
7. Gurun …………….. ……………..
8. Sungai …………….. ……………..

KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU

Tulisan ini berjudul “Kompetensi Profesionalisme Guru” dirujuk dari pendapat para ahli tentang apa dan bagaimana kompetensi seorang guru yang profesional. Dalam rangka turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, peranan guru sangat penting sekali untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia. Kita sadari, bahwa peran guru sampai saat ini masih eksis, sebab sampai kapanpun posisi/peran guru tersebut tidak akan bisa digantikan sekalipun dengan mesin sehebat apapun, mengapa ? Karena, guru sebagai seorang pendidik juga membina sikap mental yang menyangkut aspek-aspek manusiawi dengan karakteristik yang beragam dalam arti berbeda antara satu siswa dengan lainnya. Banyak pengorbanan yang telah diberikan oleh seorang guru semata-mata ingin melihat anak didiknya bisa berhasil dan sukses kelak. Tetapi perjuangan guru tersebut tidak berhenti sampai disitu, guru juga merasa masih perlu meningkatkan kompetensinya agar benar-benar menjadi guru yang lebih baik dan lebih profesional terutama dalam proses belajar mengajar sehari-hari.

Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru ini sangat berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Hakikat profesi guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Walaupun pada kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar bidang kependidikan.

Ciri seseorang yang memiliki kompetensi apabila dapat melakukan sesuatu, hal ini sesuai dengan pendapat Munandar bahwa, kompetensi merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Pendapat ini, menginformasikan dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya kompetensi, yakni ; (a) faktor bawaan, seperti bakat, dan (b) faktor latihan, seperti hasil belajar.

Menurut Soedijarto, Guru yang memiliki kompetensi profesional perlu menguasai antara lain :
(a) disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran,
(b) bahan ajar yang diajarkan,
(c) pengetahuan tentang karakteristik siswa,
(d) pengetahuan tentang filsafat dan tujuan pendidikan, (e) pengetahuan serta penguasaan metode dan model mengajar,
(f) penguasaan terhadap prinsip-prinsip teknologi pembelajaran,
(g) pengetahuan terhadap penilaian, dan mampu merencanakan, memimpin, guna kelancaran proses pendidikan.

Tuntutan atas berbagai kompetensi ini mendorong guru untuk memperoleh informasi yang dapat memperkaya kemampuan agar tidak mengalami ketinggalan dalam kompetensi profesionalnya. Semua hal yang disebutkan diatas merupakan hal yang dapat menunjang terbentuknya kompetensi guru. Dengan kompetensi profesional tersebut, dapat diduga berpengaruh pada proses pengelolaan pendidikan sehingga mampu melahirkan keluaran pendidikan yang bermutu. Keluaran yang bermutu dapat dilihat pada hasil langsung pendidikan yang berupa nilai yang dicapai siswa dan dapat juga dilihat dari dampak pengiring, yakni dimasyarakat. Selain itu, salah satu unsur pembentuk kompetensi profesional guru adalah tingkat komitmennya terhadap profesi guru dan didukung oleh tingkat abstraksi atau kemampuan menggunakan nalar.

Guru yang rendah tingkat komitmennya, ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut ;
a. Perhatian yang disisihkan untuk memerhatikan siswanya hanya sedikit.
b. Waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk melaksanakan tugasnya hanya sedikit.
c. Perhatian utama guru hanyalah jabatannya.

Sebaliknya, guru yang mempunyai tingkatan komitmen tinggi, ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut :
a. Perhatiannya terhadap siswa cukup tinggi.
b. Waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk melaksanakan tugasnya banyak.
c. Banyak bekerja untuk kepentingan orang lain.

Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme, yaitu guru yang profesional adalah guru yang kompeten (berkemampuan). Karena itu, kompetensi profesionalisme guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya dengan kemampuan tinggi. Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar. Pada umumnya di sekolah-sekolah yang memiliki guru dengan kompetensi profesional akan menerapkan “pembelajaran dengan melakukan” untuk menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik hanya mendengarkan.

Dalam suasana seperti itu, peserta didik secara aktif dilibatkan dalam memecahkan masalah, mencari sumber informasi, data evaluasi, serta menyajikan dan mempertahankan pandangan dan hasil kerja mereka kepada teman sejawat dan yang lainnya. Sedangkan para guru dapat bekerja secara intensif dengan guru lainnya dalam merencanakan pembelajaran, baik individual maupun tim, membuat keputusan tentang desain sekolah, kolaborasi tentang pengembangan kurikulum, dan partisipasi dalam proses penilaian.

Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil. Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, terdiri dari 3 (tiga) yaitu ; kompetensi pribadi, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional mengajar. Keberhasilan guru dalam menjalankan profesinya sangat ditentukan oleh ketiganya dengan penekanan pada kemampuan mengajar.

Dengan demikian, bahwa untuk menjadi guru profesional yang memiliki akuntabilitas dalam melaksanakan ketiga kompetensi tersebut, dibutuhkan tekad dan keinginan yang kuat dalam diri setiap guru atau calon guru untuk mewujudkannya. Sebagai seorang guru perlu mengetahui dan menerapkan beberapa prinsip mengajar agar seorang guru dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, yaitu sebagai berikut :
1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi mata pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.
3. Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran dan penyesuaiannya dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.
4. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi), agar peserta didik menjadi mudah dalam memahami pelajarannya yang diterimanya.
5. Sesuai dengan prinsip repitisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik menjadi jelas.
6. Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata pelajaran dan/atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
7. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati/meneliti, dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.
8. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun diluar kelas.
9. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.
10. Guru juga dapat melaksanakan evaluasi yang efektif serta menggunakan hasilnya untuk mengetahui prestasi dan kemajuan siswa serta menggunakan hasilnya untuk mengetahui prestasi dan kemajuan siswa serta dapat melakukan perbaikan dan pengembangan.
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat, guru tidak lagi hanya bertindak sebagai penyaji informasi, tetapi juga harus mampu bertindak sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri informasi. Dengan demikian keahlian guru harus terus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada penguasaan prinsip mengajar seperti yang telah diuraikan diatas.

Bertitik tolak dari pendapat para ahli tersebut diatas, maka yang dimaksud “Kompetensi Profesionalisme Guru” adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidangnya sehingga ia mampu menjalankan tugas dan fungsinya sebagai seorang guru dengan hasil yang baik.

KESIMPULAN :
UNTUK MENJADI GURU PROFESIONAL, SESEORANG HARUS :
1. mengerti dan menyenangi dunia pendidikan, dan didukung dengan kompetensi profesionalisme.
2. menerapkan prinsip mengajar yang baik serta mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pendidikan.
3. mempunyai motivasi kerja yang baik sehingga dapat meningkatkan kinerja guru dalam proses belajar mengajar.
4. berjiwa sabar dan bisa dijadikan suri tauladan bagi anak didiknya, baik dalam berkata maupun bersikap.
5. memiliki multi peran sehingga mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif dan suasana sekolah yang kondusif.
6. mengikuti perkembangan teknologi komunikasi dan informasi untuk dunia pendidikan.
7. mempunyai program pengajaran yang jelas dan terarah sesuai dengan kurikulum.
8. berbudi pekerti luhur dan berkepribadian yang santun dan bertanggungjawab.

Demikian tulisan yang sangat sederhana ini, mudah-mudahan bisa memberikan sumbangan pemikiran inovasi demi mencerdaskan kehidupan anak bangsa dan pada akhirnya dapat memberi manfaat bagi kita semua terutama bagi penulis sendiri tentunya.

*) Mhs.Tugas Belajar Utusan Pemerintah Kota Tarakan, Program Pascasarjana (S-2) Manajemen Pendidikan,Universitas Mulawarman Samarinda.

Pengirim/Sumber Artikel :
Fitrianur, S.Pd

Matematika,Kali, bagi

Kali, bagi
01.UAS-05-21
65
90
×
………
Hasil perkalian di atas adalah …
A. 5.580
B. 5.850
C. 4.850
D. 4.085
02. EBTANAS-SD-04-42
98
75
×

03. EBTANAS-SD-01-03
2.348
27
×
n Nilai n adalah …
A. 63.396
B. 62.396
C. 53.396
D. 52.396
04. EBTANAS-SD-01-03
2384
27
×
n
Nilai n adalah …
A. 63.396
B. 62.396
C. 53.396
D. 52.396
05. UAS-06-07
Hasil dari -25 × 27 adalah …
A. 575
B. –575
C. –675
D. 675
06. EBTANAS-SD-99-02
63 × 58 = …
A. 819
B. 3.204
C. 3.654
D. 3.754
07. EBTANAS-SD-00-09
3.408 × 78 = …
A. 245.824
B. 255.824
C. 265.824
D. 275.824
08. UAS-07-01
Hasil dari 384 × 125 adalah ...
A. 47,800
B. 48.000
C. 48.200
D. 48.400
09. EBTANAS-SD-97-04
Hasil kali terbesar dari perkalian berikut adalah …
A. 43 × 6
B. 46 × 3
C. 63 × 4
D. 64 × 3
10. EBTANAS-SD-04-04
25 × 2.453 + 1.422 = … Hasil dari pengerjaan hitung
campuran di samping adalah
A. 62.747
B. 67.247
C. 62.447
D. 67.427
11. EBTANAS-SD-03-16
19 × 750 – 550 = …
A. 3.750
B. 4.250
C. 13.700
D. 14.250
12. EBTANAS-SD-96-12
112 = …
A. 1321
B. 131
C. 121
D. 22
13. EBTANAS-SD-97-20
Kuadrat bilangan 24 adalah …
A. 48
B. 72
C. 288
D. 576
14. EBTANAS-SD-98-25
(3,6)2 = …
A. 10,86
B. 12,96
C. 12,966
D. 46,656
15. EBTANAS-SD-03-05
Kuadrat dari 64 adalah …
A. 4.096
B. 4.196
C. 5.296
D. 5.396
16. EBTANAS-SD-01-02
Kuadrat dari 72 adalah …
A. 4.184
B. 4.884
C. 5.184
D. 5.194
8
17. EBTANAS-SD-97-20
762 = …
A. 5.736
B. 5.776
C. 6.736
D. 6.765
18. EBTANAS-SD-03-09
Kuadrat dari 85 adalah …
A. 8.935
B. 8.825
C. 7.522
D. 7.225
19. EBTANAS-SD-02-16
113 = …
A. 1.111
B. 1.211
C. 1.221
D. 1.331
20. EBTANAS-SD-96-13
113 = …
A. 111
B. 1.211
C. 1.221
D. 1.331
21. EBTANAS-SD-97-31
123 = …
A. 36
B. 144
C. 1728
D. 1738
22. EBTANAS-SD-03-02
133 adalah …
A. 2167
B. 2177
C. 2187
D. 2197
23. EBTANAS-SD-96-12
Pangkat tiga dari 17 adalah …
A. 51
B. 289
C. 3.253
D. 4.912
24. EBTANAS-SD-03-34
353 = …
25. EBTANAS-SD-00-10
372 = …
A. 1.269
B. 1.279
C. 1.359
D. 1.369
26. EBTANAS-SD-97-31
383 = …
A. 44.672
B. 48.672
C. 54.872
D. 54.972
27. EBTANAS-SD-04-16
Kumpulan bilangan di bawah ini yang merupakan hasil
pemangkatan 3 adalah …
A. 9, 27, 21
B. 8, 27, 64
C. 27, 64, 81
D. 64, 125, 200
28. EBTANAS-SD-98-16
372 + 72 = …
A. 88
B. 444
C. 1.418
D. 1.936
29. EBTANAS-SD-96-13
112 + 132 =
A. 290
B. 169
C. 121
D. 24
30. EBTANAS-SD-95-41
Hasil dari 242 + 352 adalah …
31. EBTANAS-SD-95-42
Hasil dari 162 + 152 + 102 adalah …
32. UAS-05-32
282 – 122 = …
Hasil pengurangan di atas adalah …
A. 460
B. 640
C. 604
D. 406
33. EBTANAS-SD-04-02
182 – 152 = … Hasil pengurangan bilangan
berpangkat di samping adalah …
A. 95
B. 89
C. 78
D. 99
34. EBTANAS-SD-03-22
Nilai dari 62 × 82 = …
A. 2.304
B. 2.314
C. 2.418
D. 2.424
9
35. EBTANAS-SD-02-06
52 + 42 – 32 = …
A. 30
B. 32
C. 34
D. 36
36. EBTANAS-SD-03-01
882 : 9 = …
A. 98
B. 108
C. 116
D. 128
37. EBTANAS-SD-99-31
9.423 : 27 = …
38. UAS-06-13
10 : (–5) = …
A. 5
B. –5
C. 2
D. –2
39. EBTANAS-SD-03-01
225 : 5 × 10 = …
A. 250
B. 350
C. 450
D. 500
40. EBTANAS-SD-03-07
255 × 28 : 7 = …
A. 1.010
B. 1.020
C. 1.120
D. 1.125
41. EBTANAS-SD-01-01
Nilai dari 531,345 : 5 : 3 = …
A. 35,533
B. 35,423
C. 35,343
D. 35,24
42. EBTANAS-SD-01-06
Nilai dari (121 + 23) : 24 – 5 = …
A. 0
B. 2
C. 6
D. 8
43. EBTANAS-SD-02-19
Operasi hitung yang tepat di bawah ini adalah …
A. 18 + 12 – 24 : 4 × 4 = 14
B. 18 + 12 – 24 : 4 × 4 = 18
C. 18 + 12 – 24 : 4 × 4 = 24
D. 18 + 12 – 24 : 4 × 4 = 20
44. EBTANAS-SD-96-03
(52 × 12) : (13 × 6) = …
A. 14
B. 12
C. 8
D. 6
45. EBTANAS-SD-97-37
(6.000 – 2.892) × 64 = …
46. EBTANAS-SD-95-37
Nilai n pada kalimat 45 × n = 441, n adalah …
47. EBTANAS-SD-96-04
(93 × 25) + 26 × 14) = …
A. 2.689
B. 2.679
C. 2.589
D. 2.579
48. EBTANAS-SD-96-11
(n × 9) + 5 = 50 , n = …
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
49. EBTANAS-SD-95-43
Hasil dari 33 (9 12) 3
1 × + adalah …
50. EBTANAS-SD-95-44
5 × (75 – 18) adalah …
51. EBTANAS-SD-95-45
2,75 × 0,42 adalah …
52. UAS-05-10
36 × 1.370 + 705 = …
A. 50.225
B. 50.025
C. 35.326
D. 40.005
53. EBTANAS-SD-94-03
(8 × 34) + (8 × 64) = …
A. 764
B. 774
C. 784
D. 794
54. EBTANAS-SD-03-14
Nilai dari (15,243 + 2,75) × 1,1 = …
A. 16,2379
B. 17,7923
C. 18,9723
D. 19,7923
10
55. EBTANAS-SD-03-15
((4,35 + 3,47) – 6,32) × (6,74 – 4,24) = …
A. 1,75
B. 2,50
C. 3,75
D. 4,50
56. EBTANAS-SD-96-05
(648 : 24) + (437 : 23) = …
A. 36
B. 45
C. 46
D. 56
57. EBTANAS-SD-96-06
(2.828 : 14) – (272 : 16) = …
A. 185
B. 105
C. 15
D. 2
58. EBTANAS-SD-96-18
52 × 3 – 22 = …
A. 71
B. 60
C. 34
D. 38
59. EBTANAS-SD-96-30
42.169 + 23.508 … 2.625 × 25
A. ≠
B. >
C. <
D. =
60. EBTANAS-SD-96-08
64 = …
A. 12
B. 9
C. 8
D. 7
61. EBTANAS-SD-97-21
1.444 = …
A. 122
B. 82
C. 38
D. 28
62. EBTANAS-SD-03-19
Nilai 784 adalah …
A. 49
B. 39
C. 19
D. 28
63. EBTANAS-SD-96-17
841 + 81 = …
A. 28
B. 35
C. 36
D. 38
64. EBTANAS-SD-03-18
Nilai 625 + 196 = …
A. 29
B. 32
C. 36
D. 39
65. EBTANAS-SD-96-17
1.225 + 169 = n n = …
A. 58
B. 48
C. 38
D. 28
66. EBTANAS-SD-97-42
2025 + 3025 = …
67. EBTANAS-SD-95-39
841 + 900 adalah …
68. EBTANAS-SD-98-34
4225 + 3025 = …
69. EBTANAS-SD-97-42
4096 + 1156 = …
70. EBTANAS-SD-97-21
4900 + 576 =
A. 104
B. 94
C. 84
D. 74
71. EBTANAS-SD-02-05
(441+ 400) = n n = …
A. 41
B. 29
C. 21
D. 20
72. EBTANAS-SD-00-11
121 + 144 + 169 = …
A. 30
B. 33
C. 34
D. 36
11
73. EBTANAS-SD-94-39
Hasil dari 529 − 841 adalah …
74. EBTANAS-SD-02-30
729 − 289 = …
75. EBTANAS-SD-94-40
729 − 529 adalah …
76. EBTANAS-SD-95-40
676 − 529 adalah …
77. EBTANAS-SD-98-34
5776 − 576 = …
78. EBTANAS-SD-01-32
Nilai dari 81 × 144 = …
A. 92
B. 108
C. 122
D. 225
79. UAS-07-18
Hasildari 3 5.832 × 3 15.625 adalah ...
A. 400
B. 425
C. 430
D. 450
80. EBTANAS-SD-94-10
774 : n = 9 ; n = …
A. 66
B. 76
C. 86
D. 96
81. EBTANAS-SD-94-14
104 = (n × 9) + 32
n adalah …
A. 41
B. 32
C. 22
D. 8
82. EBTANAS-SD-94-38
448 : 16 = n ; n adalah …
83. EBTANAS-SD-94-41
Jumlah dari 302 + 352 adalah …
84. EBTANAS-SD-94-42
(102 × 52) – (202 + 102) adalah …
85. EBTANAS-SD-02-02
91
4 = 52
n
, n = …
A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
86. EBTANAS-SD-98-09
42
35
6
n = ; n = …
A. 5
B. 7
C. 12
D. 18
87. EBTANAS-SD-97-12
91
4 = 52
n
, n = ….
A. 9
B. 8
C. 7
D. 6
88. EBTANAS-SD-99-03
n
20
8
5 = n = …
A. 48
B. 56
C. 180
D. 240
89. UAS-05-38
100
75
4
n =
Bilangan pengganti n adalah …
90. EBTANAS-SD-98-09
16 64
7 = n n = …
A. 58
B. 42
C. 28
D. 4
91. EBTANAS-SD-97-12
21
12
7
n = , n = …
A. 7
B. 6
C. 4
D. 3
92. EBTANAS-SD-04-33
100
75
4
a = Bilangan pengganti a adalah …
A. 3
B. 5
C. 4
D. 6
93. EBTANAS-SD-02-31
n
78
45
13 = n adalah …
94. UAS-05-29
516 : 12 = …
Hasil pembagian di atas adalah …
A. 23
B. 34
C. 42
D. 43
12
95. EBTANAS-SD-97-28
341,25 : 15 = …
A. 0,02275
B. 0,2275
C. 2,275
D. 22,75
96. EBTANAS-SD-97-43
(5,87 × 0,84) : 4,2 = …
97. EBTANAS-SD-01-01
Nilai dari 531.345 : 5 : 3 = …
A. 35.533
B. 35.423
C. 35.343
D. 35.243
98. EBTANAS-SD-96-03
125 × 64 : 16 = …
A. 129
B. 500
C. 600
D. 1.000
99. EBTANAS-SD-96-18
142 × 9 – 72
= n n = …
A. 784
B. 1.372
C. 1.715
D. 1.725
100. EBTANAS-SD-03-36
182 + 132 = …
101. EBTANAS-SD-02-09
(8 + 6)2 = …
A. 3.544
B. 3.744
C. 2.844
D. 2.744
102. EBTANAS-SD-01-06
Nilai dari (121 + 23) : 24 = …
A. 0
B. 2
C. 6
D. 8
103. EBTANAS-SD-99-08
42 + 52 + 62 = …
A. 67
B. 77
C. 81
D. 225
104. EBTANAS-SD-98-17
82 + 172 = …
A. 100
B. 136
C. 289
D. 353
105. EBTANAS-SD-96-04
37 × 27 + 1.111 = …
A. 999
B. 2.010
C. 2.100
D. 2.110
106. EBTANAS-SD-96-05
2.175 : 25 + 3.333 = …
A. 3.310
B. 3.320
C. 3.410
D. 3.420
107. EBTANAS-SD-99-32
412 × 245 + 12.428 = …
108. EBTANAS-SD-97-37
(8.542 – 5.948) × 63 = …
109. EBTANAS-SD-96-06
10.125 : 15 – 285 = …
A. 490
B. 480
C. 390
D. 380
110. EBTANAS-SD-96-11
(n × 9) + 24 = 87, n = …
A. 78
B. 83
C. 7
D. 6
111. UAS-05-50
Dua windu yang lalu umur Nia 12 tahun dan umur Adi
8 tahun.
Berapa tahun umur mereka sekarang?
112. EBTANAS-SD-98-03
Pak Lurah mendapat sumbangan 8 karung pupuk urea.
Tiap karung beratnya 85 kg. Pupuk itu dibagikan
kepada 17 orang petani. Tiap petani memperoleh
pupuk sebanyak …
A. 40 kg
B. 36 kg
C. 24 kg
D. 18 kg
113. EBTANAS-SD-98-02
Pak Camat membagikan 3.456 kg beras kepada 6
kelompok. Jika tiap kelompok terdiri atas 8 orang,
maka tiap orang menerima beras sebanyak …
A. 48 kg
B. 68 kg
C. 72 kg
D. 82 kg
13
114. EBTANAS-SD-98-15
Sebanyak 750 kg beras dimasukkan ke dalam 15 karung
sama banyak. Jika harga 1 kg beras Rp. 1.250,00,
maka harga 1 karung beras adalah …
A. Rp. 62.500,00
B. Rp. 38.250,00
C. Rp. 18.750,00
D. Rp. 12.050,00
115. EBTANAS-SD-97-05
648 buah semangka dimasukkan ke dalam keranjang.
Tiap keranjang berisi 6 buah semangka. Keranjang
yang diperlukan adalah …
A. 36 buah
B. 24 buah
C. 18 buah
D. 12 buah
116. EBTANAS-SD-97-18
Di gudang terdapat 36 peti telur. Tiap peti berisi 120
butir. Dibagikan ke 12 panti asuhan sama banyak. Tiap
panti asuhan menerima … butir telur.
A. 372
B. 360
C. 280
D. 172
117. EBTANAS-SD-97-19
Ayah membeli 184 bungkus mie dan ibu membeli 248
bungkus. Mie tersebut dibagikan kepada 24 anak yatim
piatu sama banyak. Masing-masing anak mendapat …
bungkus
A. 7
B. 12
C. 18
D. 22
118. EBTANAS-SD-03-33
Seorang pedagang membeli dua peti jeruk. Setiap peti
berisi 465 buah. Kemudian jeruk dimasukkan ke dalam
kantong plastik. Setiap kantong berisi 15 buah jeruk.
Berapa kantong plastik yang diperlukan ?
A. 480
B. 450
C. 62
D. 31
119. EBTANAS-SD-00-02
Roni mempunyai 651 kelereng yang akan dimasukkan
ke dalam 7 kotak. Setiap kotak berisi kelereng yang
sama banyaknya. Banyak kelereng dalam setiap kotak
adalah …
A. 93
B. 644
C. 658
D. 4.557
120. EBTANAS-SD-98-04
Pak Mursid mempunyai mangga 6 keranjang. Setiap
keranjang berisi 75 mangga. Mangga itu dibagi kepada
9 orang temannya secara merata. Setiap temannya
menerima … buah mangga
A. 459
B. 450
C. 90
D. 50
121. EBTANAS-SD-97-19
Pedagang membeli 124 kg gula pasir. Gula pasir itu
dimasukkan ke kantong plastik. Setiap kantong plastik
berisi 2 kg. Jika dia masih mempunyai 47 kantong,
maka banyaknya gula sekarang ada … kantong
A. 124
B. 109
C. 62
D. 15
122. EBTANAS-SD-98-03
Kepala Sekolah membagikan 700 buku tulis kepada 5
kelompok pemenang lomba. Tiap kelompok beranggotakan
7 anak. Tiap anak akan menerima … buku
tulis.
A. 20
B. 35
C. 100
D. 140
123. EBTANAS-SD-02-13
Ayah mempunyai 24 karung gula pasir. Tiap karung
beratnya 12
2
1 kg. Seluruh gula dibagikan untuk 30
orang tetangganya, maka tiap orang akan mendapat
gula pasir sebanyak …
A. 10
B. 20
C. 30
D. 40
124. EBTANAS-SD-97-05
Sebuah SD negeri menerima 3600 buku tulis dari
Kantor Depdikbud Kecamatan. Buku tersebut akan
diberikan kepada murid kelas VI A dan kelas VI B SD
yang masing-masing jumlahnya 40 orang anak. Banyak
buku tulis yang diterima setiap siswa kelas VI adalah

A. 45 buah
B. 90 buah
C. 1.800 buah
D. 3.560 buah
125. EBTANAS-SD-98-15
13 truk mengangkut beras @ 9.675 kg. Beras tersebut
dimasukkan ke gudang. Bila dalam gudang masih ada
beras 6.398 kg, sekarang beras dalam gudang ada …
kg.
A. 132.173
B. 132.153
C. 132.073
D. 131.173
14
126. EBTANAS-SD-99-07
6.000 karung beras masing-masing beratnya 125 kg
akan dibagikan kepada 25.000 orang penduduk
Kecamatan Sukamaju yang kurang beruntung. Jika
dibagi rata, maka tiap orang akan mendapatkan … kg
A. 25
B. 30
C. 300
D. 750
127. EBTANAS-SD-01-07
Di dalam kardus terdapat 480 butir telur, kemudian
telur itu dimasukkan ke dalam kantong plastik. Setiap
kantong berisi 8 butir telur.
Berapa kantong plastik yang diperlukan ?
A. 51
B. 60
C. 72
D. 80
128. EBTANAS-SD-97-18
Warga RT-01 desa Sidomulyo membeli 75 buah kursi
@ Rp. 9.000,00. Uangnya ditanggung oleh 45 Kepala
Keluarga (KK). Tiap KK harus membayar … rupiah.
A. 5.400
B. 15.000
C. 15.400
D. 16.000
129. EBTANAS-SD-97-04
Hasil perkalian yang terbesar pasangan bilangan dua
angka dan satu angka dari bilangan 4,5 dan 6 adalah …
A. 654
B. 646
C. 456
D. 324
130. EBTANAS-SD-04-50
Tiga tahun yang lalu umurku 8 tahun dan umur adikku
sekarang 6 tahun. Berapa tahun jumlah umurku dan
umur adikku
2
11 windu yang akan datang ?
131. EBTANAS-SD-03-20
Sebuah mobil memerlukan 2 liter bensin untuk
menempuh 62 km. Berapa km jarak yang ditempuh,
jika bensin yang tersedia 5 liter ?
A. 125 km
B. 138 km
C. 146 km
D. 155 km
132. EBTANAS-SD-01-07
Didalam kardus terdapat 480 butir telur, kemudian
telur itu dimasukkan kedalam kantong plastik. Setiap
kantong berisi 8 butir.
Berapa kantong plastik yang diperlukan ?
A. 51
B. 60
C. 72
D. 80
Desimal, pecahan
01. EBTANAS-SD-97-40
76,6 + 0,174 + 38,98 = …
02. EBTANAS-SD-97-40
36,458 + 19,64 + 37,2 = …
03. EBTANAS-SD-98-32
18.356 + 0,82 + 7,9 = …
04. EBTANAS-SD-99-35
2,17 + 4,08 + 1,75 = …
05. EBTANAS-SD-99-14
47,09 + 17,46 + 9,88 = …
A. 74,43
B. 74,33
C. 73,43,
D. 64,43
06. EBTANAS-SD-99-23
8,5 + 3,34 – 5,2 = …
A. 6,19
B. 6,64
C. 8,54
D. 8,84
07. EBTANAS-SD-98-06
37,65 + 13,8 = …
A. 50,145
B. 50,685
C. 50,73
D. 51,45
08. EBTANAS-SD-97-08
75,46 + 47,75 = …
A. 123,11
B. 123,41
C. 124,11
D. 124,21
09. EBTANAS-SD-04-06
4
4 3 jika ditulis ke dalam pecahan desimal adalah …
A. 4,75
B. 4,57
C. 7,54
D. 7,45
15
10. EBTANAS-SD-00-17
2,09 + 0,025 + 12,5 = …
A. 14,415
B. 14,515
C. 14,605
D. 14,615
11. EBTANAS-SD-98-30
Hasil penjumlahan dalam bentuk desimal dari
1000
5
100
9
10
7 + + adalah …
A. 0,030
B. 0,795
C. 0,930
D. 1,650
12. EBTANAS-SD-02-17
Bentuk desimal dari hasil penjumlahan
1.000
26
100
24
10
5 + + = …
A. 0,055
B. 0,755
C. 0,766
D. 0,866
13. EBTANAS-SD-98-30
Bentuk desimal dari jumlah : 1000
3
100
5
10
2 + + adalah
A. 253
B. 25,3
C. 2,53
D. 0,253
14. EBTANAS-SD-02-08
0,49 + (0,72 : 0,8) – 0,5 = …
A. 6,89
B. 8,68
C. 9,84
D. 10,68
15. EBTANAS-SD-04-10
5,8 jika ditulis ke dalam bentuk pecahan campuran
adalah …
A. 5
5 1
B. 5
5 4
C. 5
5 3
D. 5
5 2
16. UAS-05-43
8
2 jika ditulis dalam bentuk persen adalah …
17. EBTANAS-SD-03-09
4
3 dapat ditulis ke bentuk desimal …
A. 0,64
B. 0,65
C. 0,74
D. 0,75
18. UAS-05-26
Nama desimal pecahan 4
3 adalah …
A. 0,25
B. 0,50
C. 0,75
D. 1,25
19. UAS-05-02
8
15 jika diubah menjadi pecahan desimal adalah …
A. 0,875
B. 0,1875
C. 1,175
D. 1,875
20. UAS-06-14
Bentuk pecahan desimal dari
75
15 adalah …
A. 0,2
B. 0,3
C. 0,4
D. 0,5
21. EBTANAS-SD-95-21
Lambang prosen untuk 8
4 1 adalah …
A. 0,4125 %
B. 4,125 %
C. 41,25 %
D. 412,5 %
22. EBTANAS-SD-94-21
Lambang persen untuk 8
3 2 adalah …
A. 0,325 %
B. 3,25 %
C. 32,5 %
D. 325 %
23. UAS-06-15
Bentuk persen dari bilangan 0,78 adalah …
A. 7,8 %
B. 78 %
C. 0,78 %
D. 0,078 %
24. EBTANAS-SD-96-27
Nama persen untuk 20
13 adalah …
A. 13 %
B. 20 %
C. 65 %
D. 70 %
25. EBTANAS-SD-96-42
Bentuk persen dari
6
5 adalah …
26. EBTANAS-SD-02-02
Nama pecahan desimal untuk
5
2
16
27. EBTANAS-SD-02-12
Nama pecahan persen untuk 3
3 2 adalah …
28. EBTANAS-SD-99-26
30 % dari 2.700 ialah …
A. 81
B. 710
C. 800
D. 810
29. EBTANAS-SD-96-27
Nama persen dari
8
7 adalah …
A. 8,45
B. 84,5
C. 87,5
D. 875
30. EBTANAS-SD-96-42
Nama persen untuk
35
21 adalah …
31. EBTANAS-SD-96-41
Pecahan desimal untuk
36
27 adalah …
32. EBTANAS-SD-97-36
Bentuk desimal untuk
65
39 adalah …
33. EBTANAS-SD-95-36
Pecahan desimal dari
36
9 adalah …
34. EBTANAS-SD-94-36
Pecahan desimal dari
15
6 adalah …
35. EBTANAS-SD-04-43
Nama desimal dari pecahan
5
2 adalah ….
36. EBTANAS-SD-97-36
Bentuk desimal dari
8
5 adalah …
37. EBTANAS-SD-96-41
Bentuk desimal dari bilangan
125
3 ialah …
38. EBTANAS-SD-03-11
10
9 … 0,85, untuk mengisi tanda pada titik-titik
tersebut yang benar adalah …
A. <
B. =
C. >
D. ≥
39. EBTANAS-SD-96-43
Perbandingan terkesil antara dua bilangan 48 dan 72
adalah …
40. EBTANAS-SD-98-31
Urutan yang benar pecahan-pecahan 0,235 ; 0,46 dan
0,325 dari yang terbesar ke yang terkecil adalah …
41. EBTANAS-SD-98-07
Hasil dari 0,36 × 2,43 adalah …
A. 0,7538
B. 0,7738
C. 0,8548
D. 0,8748
42. EBTANAS-SD-97-10
28,45 × 9,52 = …
A. 175,644
B. 175,544
C. 174,644
D. 174,544
43. EBTANAS-SD-97-10
3,25 × 1,12 = …
A. 3,53
B. 3,63
C. 3,64
D. 3,74
44. EBTANAS-SD-96-26
Hasil kali 3,18 dengan 1,15 adalah …
A. 3657,0
B. 365,70
C. 36,570
D. 3,6570
45. EBTANAS-SD-99-15
7,8 × 4,6 = …
A. 0,03588
B. 0,3588
C. 3,588
D. 35,88
46. EBTANAS-SD-94-45
Hasil dari 6,15 × 3,04 adalah …
47. EBTANAS-SD-02-13
6,21 × 2,5 = …
48. EBTANAS-SD-98-25
(0,9)3 = …
A. 0,27
B. 0,729
C. 0,81
D. 7,29
49. EBTANAS-SD-96-26
42,26 × 23,85 = …
A. 1.006,901
B. 1.007,801
C. 1.007,901
D. 1.017,901
17
50. UAS-07-14
Bentuk pecahan yang paling sederhana dari 288
184 adalah
...
A. 72
46
B. 36
23
C. 72
36
D. 72
23

Matematika,Lambang bilangan

Lambang bilangan
01. EBTANAS-SD-04-01
Lambang bilangan dari empat puluh sembilan ribu
empat puluh dua ditulis …
A. 49.024
B. 49.042
C. 49.240
D. 49.420
02. EBTANAS-SD-94-04
Lambang bilangan “delapan ribu delapan puluh tujuh”
adalah …
A. 8.887
B. 8.870
C. 8.807
D. 8.087
03. UAS-05-07
Lambang bilangan dari empat belas juta seratus enam
ribu sembilan puluh empat ditulis …
A. 14.160.094
B. 14.169.904
C. 14.169.904
D. 14.106.094
04. EBTANAS-SD-97-01
Nama untuk bilangan 38.073 adalah …
A. tiga puluh delapan ribu tujuh puluh tiga
B. tiga puluh delapan ribu tujuh tiga
C. tiga puluh ribu delapan ratus tiga
D. tiga puluh ribu delapan ratus tujuh puluh tiga
05. EBTANAS-SD-97-01
Nama bilangan 47.356 adalah …
A. empat puluh tujuh ribu tiga ratus lima puluh enam
B. empat puluh tujuh ribu tiga ratus enam puluh lima
C. empat puluh tujuh ribu lima ratus tiga puluh enam
D. empat puluh tujuh ribu enam ratus tiga puluh lima
06. EBTANAS-SD-98-01
Nama bilangan 1.020.002 adalah …
A. satu juta dua ribu dua
B. satu juta duapuluh ribu dua
C. satujuta dua puluh ribu
D. sepuluh juta dua ratus ribu dua
07. EBTANAS-SD-04-05
Lambang bilangan 2.425.005 dibaca …
A. dua juta empat ratus dua puluh lima ribu lima
B. dua juta empat ratus dua puluh lima ribu lima ratus
C. dua juta empat ratus lima puluh dua ribu lima
D. dua juta empat ratus dua puluh lima ribu lima puluh
08. UAS-05-01
Lambang bilangan 3.207.502 dibaca …
A. Tiga juta dua ratus tujuh ribu lima ratus dua puluh
B. Tiga juta dua ratus tujuh puluh ribu lima ratus dua
C. Tiga juta dua ratus tujuh ribu lima ratus dua
D. Tiga juta dua puluh tujuh ribu lima ratus dua
09. EBTANAS-SD-04-07
Angka 3 pada bilangan 14.384 menempati tempat …
A. satuan
B. puluhan
C. ratusan
D. ribuan
10. UAS-05-14
Angka 6 pada bilangan 26.342 menempati nilai tempat

A. satuan
B. puluhan
C. ratusan
D. ribuan
11. EBTANAS-SD-97-02
Nilai tempat angka 2 pada bilangan 40.217 adalah …
A. puluh ribuan
B. ribuan
C. ratusan
D. puluhan
12. EBTANAS-SD-04-08
Angka 5 pada bilangan 124,356 menempati tempat …
A. persepuluh ribuan
B. perseribuan
C. persepuluhan
D. perseratusan
13. UAS-05-33
Angka 5 pada bilangan 126,451 menempati nilai
tempat …
A. persepuluhan
B. perseratusan
C. perseribuan
D. persepuluh ribuan
14. EBTANAS-SD-99-16
Nilai tempat dari angka 6 pada bilangan 356.798
adalah …
A. seribu
B. enam ribu
C. ribuan
D. enam ribuan
15. EBTANAS-SD-97-02
Nilai tempat 9 pada bilangan 489.123 adalah …
A. puluh ribuan
B. ribuan
C. ratusan
D. puluhan
16. EBTANAS-SD-95-30
Bentuk lain dari 24.000 adalah …
A. 2,4 × 104
B. 2,4 × 103
C. 2,4 × 102
D. 2,4 × 101
2
17. EBTANAS-SD-94-30
Bentuk lain dari 68.000 adalah …
A. 6,8 × 101
B. 6,8 × 102
C. 6,8 × 103
D. 6,8 × 104
18. EBTANAS-SD-02-08
Bentuk baku dari 96.000 adalah …
19. EBTANAS-SD-95-04
Selisih nilai angka yang sama pada bilangan 26.764
adalah …
A. 5.994
B. 5.940
C. 5.936
D. 5.400
20-UAS-05-30
Lambang bilangan Romawi dari 42 adalah …
A. XLII
B. XXLI
C. XIVL
D. LXLL
21. EBTANAS-SD-01-09
Lambang bilangan Romawi untuk 49 adalah …
A. XLIX
B. XXXXIX
C. XLXI
D. XLVIIII
22. UAS-06-06
Lambang bilangan romawi dari 69 adalah …
A. XLI
B. LIX
C. LXIX
D. LXXI
23. EBTANAS-SD-03-09
Lambang bilangan Romawi 69 adalah …
A. XXLVI
B. XLVII
C. XLIX
D. LXIX
24. EBTANAS-SD-03-20
Lambang bilangan Romawi untuk 69 adalah …
A. XLIX
B. XLXI
C. LXIX
D. XLVIII
25. EBTANAS-SD-04-29
Lambang bilangan Romawi dari 129 adalah …
A. CXXVII
B. CXXVIII
C. CXXXI
D. CXXIX

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2007 Ilmu Pengetahuan Sosial

Ujian Akhir Sekolah
Tahun 2007
Ilmu Pengetahuan Sosial
I. Silanglah (X) huruf jawaban (A, B, C atau D) sebagai jawaban yang paling tepat
UAS-07-01
Menghargai keragaman budaya bangsa dapat dilakukan dengan cara ...
A. mempelajari akar budaya bangsa
B. mempelajari hanya budaya daerah sendiri
C. melarang budaya lain masuk ke Indonesia
D. membiarkan budaya lain masuk
UAS-07-02
Pada peta di bawah ini, daerah penghasil timah ditunjukkan dengan huruf ...
A. H
B. I
C. J
D. K
UAS-07-03
Contoh bahan baku yang dapat diolah menjadi barang jadi adalah ...
A. kayu lapis
B. plastik
C. semen
D. rotan
UAS-07-04
Rasa persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia mulai tumbuh sejak ...
A. dijajah Belanda
B. kedatangan Jepang
C. Indonesia merdeka
D. berdirinya Budi Utomo
UAS-07-05
Pada peta, candi ditunjukkan dengan simbol ...
A.
B.
C.
D.
UAS-07-06
Pangeran Antasari adalah pahlawan dari daerah ...
A. Palangkaraya
B. Pontianak
C. Banjarmasin
D. Samarinda
UAS-07-07
Untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, Jepang membentuk ...
A. PETA
B. Heiho
C. PUTERA
D. BPUPKI
UAS-07-08
Kota-kota yang terletak di wilayah waktu Indonesia bagian tengah di antaranya adalah ...
A. Banjarmasin, Denpasar, dan Mataram
B. Menada, Ujung Pandang, dan Sorong
C. Pontianak, Banjarmasin, dan Palu
D. Surabaya, Denpasar, dan Ambon
UAS-07-09
Perubahan gejala hidup masyarakat merupakan salah satu akibat adanya ...
A. reformasi
B. globalisasi
C. sosialisasi
D. disposisi
UAS-07-10
Banyak perusahaan asing beroperasi di Indonesia. Hal ini disebabkan ...
A. meningkatnya kesejahteraan
B. tersedianya tenaga kerjaterampil
C. upah kerja yang murah
D. tersedianya modal usaha
UAS-07-11
Keuntungan adanya perusahaan asing di Indonesia di antaranya adalah ...
A. memberi upah kerja yang tinggi
B. menghasilkan produk yang murah
C. mengharuskan karyawan untuk diasuransikan
D. menyediakan lapangan pekerjaan
UAS-07-12
Dalam mengelola sumber daya alam yang ada, pemerintah memiliki keterbatasan, antara lain ...
A. modal dan tenaga terampil
B. modal dan fasilitas
C. modal dan bahan baku
D. fasilitas dan bahan baku
UAS-07-13
Setelah Sutan Syahrir tahu akan kekalahan Jepang, maka ia ...
A. memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia
B. mengangkat Ir. Soekarno menjadi presiden Republik Indonesia
C. mendesak agar kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan
D. berusaha untuk mendekati tentara sekutu
UAS-07-14
Tugas BPUPKI antara lain adalah ...
A. merumuskan dasar negara
B. merumuskan teks proklamasi
C. menentukan bendera pusaka
D. menentukan bahasa persatuan
UAS-07-15
Salah satu contoh sikap menghargai jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan adalah ...
A. memasang gambar pahlawan di rumah
B. mengucapkan terima kasih pada keluarganya
C. memperindah makam para pahlawan
D. mengikuti peringatan hari kemerdekaan
UAS-07-16
Penyerangan Belanda terhadap RI pada tanggal 19 Desember 1948 dikenal dengan istilah ...
A. Agresi Militer Belanda I
B. Agresi Militer Belanda II
C. Peristiwa Bandung Lautan Api
D. Peristiwa Bojongkokosan
UAS-07-17
Tujuan utama koperasi adalah ...
A. mencari keuntungan bagi pengurus
B. mencari keuntungan sebanyak-banyaknya
C. menyediakan barang kebutuhan anggota
D. meningkatkan kesejahteraan anggota
UAS-07-18
Perbedaan koperasi dengan usaha lain terutama dalam hal ...
A. tujuah
B. modal
C. kegiatan
D. karyawan
UAS-07-19
Jenis koperasi berdasarkan keanggotaannya antara lain ...
A. koperasi produksi
B. koperasi usaha tani
C. koperasi simpan pinjam
D. koperasi serba usaha
UAS-07-20
Koperasi sekolah dibentuk untuk memenuhi kebutuhan berikut, kecuali ...
A. makanan jajanan anak sekolah
B. pakaian seragam sekolah
C. alat-alat kesehatan
D. buku dan alat tulis lainnya
UAS-07-21
Daftar barang:
(1) barang elektronika
(2) kayu lapis
(3) minyak bumi
(4) gas alam
(5) mesin otomotif
Dari daftar di atas, yang merupakan barang ekspor hasil kekayaan alam Indonesia adalah nomor ...
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 3, dan 4
D. 3, 4, dan 5
UAS-07-22
Masalah sosiat di Indonesia yang perlu diwaspadai adalah masalah ...
A. kelautan
B. penduduk
C. pemerintahan
D. kekayaan alam
UAS-07-23
Dampak positif terjadinya pertumbuhan penduduk yang cepat adalah ...
A. banyaknya jumlah penduduk
B. terpenuhinya segala kebutuhan masyarakat
C. tersedianya tenaga kerja yang banyak
D. meningkatnya kesejahteraan masyarakat
UAS-07-24
Lihatlah peta di samping!
Letak negara Mongolia ditunjukkan dengan angka ...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
UAS-07-25
Pesawat terbang jenis Concorde merupakan pesawat produksi bersama antara negara ...
A. Inggris dan Perancis
B. Inggris dan Belanda
C. Perancis dan Amerika
D. Italia dan Amerika
II. Lengkapilan soal-soal berikut dengan jawaban yang benar!
UAS-07-26
Benua Amerika dan Afrika dipisahkan oleh Samudera ...
UAS-07-27
Taj Mahal merupakan bangunan yang berbentuk ...
UAS-07-28
Grand Canyon merupakan kenampakan alam unik yang terdapat di negara ...
UAS-07-29
Peristiwa Bandung Lautan Api mengingatkan kita kepada seorang pahlawan yang bernama ...
UAS-07-30
Perusahaan besar yang membuka usahanya di berbagai negara disebut perusahaan ...
UAS-07-31
UUD 1945 pasal 31 ayat 2 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan ...
UAS-07-32
Ami seorang murid berprestasi, namun orangtuanya tidak mampu. Semestinya ia berhak mendapatkan bantuan ...
UAS-07-33
Lembaga ekonomi yang berasaskan kekeluargaan adalah ...
UAS-07-34
Negara "Tirai Bambu" adalah julukan bagi negara ...
UAS-07-35
Hak asasi manusia sebenarnya berasal dari ...
III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
UAS-07-36
Tuliskan sumber-sumber potensi bangsa!
UAS-07-37
Apa perbedaan antara koperasi dengan bentuk usaha lainnya?
UAS-07-38
Sebutkan nama-nama negara pendiri ASEAN!
UAS-07-39
Tuliskan dua bentang alam yang membatasi Benua Asia dan Eropa!
UAS-07-40
Sebutkan berbagai upaya untuk mendapat cita-cita!

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2007 Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia
Wacana (untuk soal nomor 1 s.d. 5)
Raden Dewi Sartika lahir pada tanggal 4 Desember 1884. Ayahnya bernama Somanagara. Beliau seorang yang mempunyai harga diri yang tinggi. Tidak heran kalau ia sering bentrokan dengan pejabat Belanda yang bertindak sewenang-wenang pada rakyat.
Dewi Sartika yang masih kanak-kanak, terpaksa ikut menanggung kesulitan. Namun demikian, secara samar-samar Dewi mengerti untuk apa ayahnnya berjuang. Dewi mengagumi ayahnya dan memandang sebagai pahlawan kebangsaan.
Buku: Pejuang Bangsa
UAS-07-01
Judul yang tepat untuk wacana di atas adalah ...
A. Keluarga Dewi Sartika
B. Dewi Sartika Pejuang Wanita
C. Perjuangan Seorang Ayah
D. Raden Somanagara Ayah Dewi Sartika
UAS-07-02
Pikiran utama paragraf kedua adalah ...
A. Dewi Sartika masih kanak-kanak
B. Dewi Sartika ikut menanggung kesulitan
C. Tujuan ayahnya berjuang masih samar-samar
D. Dewi mengagumi ayahnya sebagai pahlawan
UAS-07-03
Yang dimaksud dengan kata "beliau" pada paragraf pertama adalah ...
A. pejabat Belanda
B. Dewi Sartika
C. Somanagara
D. pahlawan
UAS-07-04
Kalimat tanya yang tepat untuk menanyakan isi wacana di atas adalah ...
A. Bagaimana perasaan Dewi Sartika terhadap ayahnya?
B. Kesulitan apa yang dihadapi Dewi Sartika itu?
C. Mengapa ayah Dewi Sartika sering bentrok dengan pejabat Belanda?
D. Siapakah nama ibu Raden Dewi Sartika?
UAS-07-05
Raden Somanagara sering bentrok dengan pejabat Belanda karena pejabat Belanda ...
A. bertindak sewenang-wenang
B. memusuhi Somanagara
C. mempunyai harga diri yang tinggi
D. menjajah negara Indonesia
UAS-07-06
Rido : "Hiburan apa yang kau suka, Rifa."
Rifa : "Aku suka pertunjukan seekor monyet yang menirukan perilaku manusia, seperti pergi ke pasar, menjinjing ember, dll."
Rido : "Oh itu, aku tahu namanya."
Yang dimaksud Rifa adalah ...
A. wayang golek
B. tari kecak
C. topeng monyet
D. sirkus
UAS-07-07
Perhatikan gambar di bawah ini!
Petunjuk yang tepat berdasarkan gambar adalah ...
A. Teteskan 1-2 tetes 3 kali sehari!
B. Oleskan pada bagian yang luka!
C. Kocoklah sebelum digunakan!
D. Minum 3 kali 1 sendok makan setiap hari!
Wacana (untuk soal nomor 8 dan 9)
Peri yang baik itu kemudian menceritakan kalau dia sengaja mengubah dirinya menjadi seekor merpati untuk menolong Sarah.
"Karena kau telah menolongku pada saat sebelah sayapku terluka ditembak pemburu, kini tugasku telah selesai. Kau telah mehemukan kebahagiaan," ungkap merpati.:
UAS-07-08
Peri itu menolong Sarah karena ...
A. Sarah sedang menderita
B. Sarah anak yang baik
C. Peri menjadi seekor merpati
D. hanya Peri yang bisa menolong Sarah
UAS-07-09
Pesan cerita di atas adalah bahwa ...
A. yang suka menolong akan mendapat kebaikan
B. kita harus menolong sesama manusia
C. setiap menolong harus mendapat balasan
D. kita tidak perlu menolong binatang
UAS-07-10
SD kami punya koperasi sekolah. Setiap anggota harus membayar simpanan pokok dan simpanan wajib. Simpanan itulah yang menjadi modal koperasi.
Pertanyaan yang tepat sesuai paragraf ini adalah ...
A. Siapa sajakah anggota koperasi sekolah itu?
B. Apa sajakah kewajiban anggota koperasi?
C. Apakah kamu anggota koperasi sekolah?
D. Berasal dari manakah modal koperasi sekolah?
UAS-07-11
"Pergi kau, jangan mengambil genjer di sawahku!" hardik Nyi Endit kepada penduduk yang sedang mencari genjer di sawahnya.
Sifat Nyi Endit pada penggalan cerita di atas adalah ...
A. rakus
B. tamak
C. serakah
D. kikir
UAS-07-12
Kalimat iklan yang tepat untuk menawarkan benda di bawah ini adalah .;..
A. Sepedaku mainanku
B. Sepeda berkualitas dengan harga yang pantas
C. Sepeda ini mudah digunakan
D. Ayo, pakailah sepeda ini!
UAS-07-13
Kalimat poster yang tepat adalah ...
A. Membuang sampah sembarangan, mengundang banjir di kala hujan
B. Buanglah sampah pada tempatnya
C. Musim hujan membuat banjir di kota besar
D. Lebih baik, mari kita cegah banjir sejak dini!
UAS-07-14
Dalam mengisi daftar riwayat hidup, setelah kata "nama" harus diikuti dengan tanda ...
A. koma
B. titik
C. titik dua
D. titik koma
UAS-07-15
Pagiku hilang sudah melayang
Masa mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
Penggalan puisi di atas menceritakan ...
A. masa muda yang sangat indah
B. hilangnya masa muda yang berguna
C. terbayang akan hari tua yang suram
D. beribadah pada saat usia sudah tua
UAS-07-16
Pamanku seorang petani. Beliau mengolah sawah pertaniannya dengan sungguh-sungguh. Sistem pengairan, pemupukan, dan pemeliharaan tanaman dilakukan dengan baik.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf di atas adalah ...
A. Jika masa panen tiba, saya selalu membantunya.
B. Hampir setiap hari paman merasa kelelahan.
C. Hasil panennya pun cukup memuaskan.
D. Hasil panen yang didapat selalu disyukuri.
UAS-07-17
Baris terakhir pantun berikut, yang tepat adalah ...
Jika kamu membeli sukun
Beli saja di kota Blitar
Jika kamu rajin dan tekun
...
A. Kamu harus terus belajar
B. Pastilah menjadi pintar
C. Jangan lupa gemar belajar
D. Belum tentu menjadi pintar
UAS-07-18
Halo Dit, masih ingat dengan aku? Aku Andini yang pada liburan lalu berkunjung ke rumahmu. Kalau tak ada halangan, aku akan ke Bandung bersama adik dan Intan. Sudah ya, Dit! ...
Kalimat yang tepat untuk melengkapi penggalan surat di atas adalah ...
A. Harap dijemput di stasiun.
B. Cukup sekian pemberitahuanku.
C. Kuharap kau tidak marah.
D. Mudah-mudahan kita dapat bertemu lagi.
UAS-07-19
Berikut adalah bunyi pengumuman yang baik, yakni ...
A. Warga RW 01 harap bekerja bakti membersihkan lingkungan pada tanggal 13 Mei 2007 pukul 08,00 membawa peralatan cangkul, sabit, dan sapu.
B. Warga RT 01 berkumpul pukul 08.00 pada hari Minggu tanggal 13 Mei 2007 untuk bekerja bakti membersihkan lingkungan dengan membawa peralatan cangkul, sabit, dan sapu.
C. Pengumuman, tanggal 13 Mei 2007 pukul 08.00 kerja bakti membersihkan lingkungan warga RW 01. Yang dibawa: cangkul, sabit dan sapu.
D. Diumumkan kepada warga RW 01 bahwa pada tanggal 13, Mei 2007 akan diadakan kerja bakti membersihkan lingkungan. Untuk itu, seluruh warga diharapkan berkumpul pukul 08.00 dengan membawa peralatan cangkul, sabit dan sapu.
UAS-07-20
Aku sahabat anak sekolah. Bila mereka pergi ke sekolah, aku selalu dibawanya. Semua alat sekolah berlindung padaku.
Aku adalah ...
A. buku
B. tas
C. jaket
D. baju seragam
UAS-07-21
Banyak orang asing menyukai wayang golek. Ini menunjukkan bahwa wayang golek merupakan ...
A. kesenian yang menyenangkan mereka
B. kesenian yang berasal dari luar negeri
C. bonekayang mirip dengan manusia
D. menggambarkan karakter manusia
UAS-07-22
Kalimat tanya yang tepat untuk mewawancarai petani adalah ...
A. Berapa harga pupuk ini Pak?
B. Apakah bahan dasar pembuatan pupuk ini Pak?
C. Di mana kita bisa mendapatkan pupuk ini?
D. Berapa banyak pupuk untuk tanaman ini?
UAS-07-23
Rambu lalu lintas ini bertujuan agar para pemakai jalan berkecepatan ... 40 km/jam.
A. diatas
B. di bawah
C. paling cepat
D. paling lambat
UAS-07-24
Kalimat pujian sesuai gambar di bawah ini adalah ...
A. Merdu benar suaramu!
B. Suaramu pasti merdu!
C. Banyak penyanyi bersuara merdu.
D. Bernyanyilah dengan suara yang merdu!
UAS-07-25
Anita siswa kelas VI. Ia mendapat tugas untuk berpidato pada acara perpisahan kelas VI. Pidato Anita berisi ...
A. ucapan selamat datang
B. kesan-kesan selama sekolah
C. memanjatkan puji syukur
D. ucapan salam
II. Isilah dengan jawaban yang tepat!
Wacana (untuk soal nomor 26 dan 27)
Saudagar kaya itu tidak mau mengakui ibunya yang miskin, malahan ia memaki-makinya. Ibunya sangat sedih. Ia menengadah lalu berdoa. "Ya Tuhan, sadarkanlah anakku ini!"
UAS-07-26
Wacana di atas menceritakan anak yang ...
UAS-07-27
Saudagar kaya itu tidak mau mengakui ibunya karena ...
UAS-07-28
Dua minggu sekali Andi mengikuti les menyanyi. Ia belajar dengan penuh semangat. Suaranya yang merdu memungkinkan ia bisa menjadi seorang ... terkenal.
UAS-07-29
"Oke, sampai ketemu di rumahku minggu depan." Kalimat di atas merupakan bagian penutup pada surat ...
UAS-07-30
Ciri-ciri kalimat iklan adalah jelas, singkat, dan ...
UAS-07-31
Selesaikan pantun di bawah ini!
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
……
UAS-07-32
Mereka anak baik. Keduanya saling menyayangi.
Kalimat di atas tertnasuk kalimat ...
UAS-07-33
Prima : "Apakah kamu suka membaca ...?"
Adi : "Ya, aku suka. Cerpen karyamu sangat menarik."
UAS-07-34
Pada saat bencana banjir melanda beberapa daerah, pada saat itu pula banyak pengungsi yang ... berbagai penyakit.
UAS-07-35
Kalau mau pintar, sebaiknya belajarlah dengan tekun!
Kalimat ini termasuk kalimat ...
III. Kerjakan soal-soal berikut sesuai perintah!
UAS-07-36
Siswa kelas VI akan mengadakan Persami untuk memperingati hari jadi pramuka. Buatlah sebuah kalimat tanya untuk menanyakan waktu pelaksanaan Persami tersebut!
UAS-07-37
Pada liburan mendatang siswa kelas VI akan piknik ke Jakarta. Ada beberapa lokasi yang diagendakan untuk dikunjungi
Lanjutkan paragraf di atas dengan sebuah kalimat yang tepat!
UAS-07-38
Buatlah percakapan antara kakak dan adik sesuai dengan gambar di samping ini!
UAS-07-39
Ceritakan gambar di samping ini dalam tiga kalimat!
UAS-07-40
Sekolahku terletak di pinggir jalan raya dengan lalu Itntas yang padat, Kemarin siang seorang anak tertabrak sepeda motor. Memang, di tempat itu tidak tampak rambu-rambu lalu lintas.
Kemukakan dua saran agar kejadian itu tidak terulang!

Pemuda 16 Tahun Jadi Kepala Sekolah

DI seluruh dunia jutaan anak tidak memperoleh pendidikan yang layak karena keluarganya tidak mampu menyekolahkan mereka. Namun di India, seorang pelajar berusaha mengubah nasib mereka.

Dalam laporan pertamanya pada program Hunger to Learn BBC, Damian Grammaticas bertemu Babar Ali, yang proyek pendidikan luar biasanya telah mengubah kehidupan ratusan anak miskin.

Pada usia 16 tahun, Babar Ali mungkin menjadi kepala sekolah termuda di dunia. Dia adalah remaja yang mengajar ratusan murid di halaman belakang rumah keluarganya. Di tempat tersebut dia mengelola beberapa kelas untuk anak-anak miskin dari desanya.

Cerita tentang pemuda dari Murshidabad di Bengala Barat ini merupakan kisah luar biasa tentang keinginan belajar di tengah kemiskinan yang mendera.

Hari-hari Ali dimulai lebih pagi. Dia bangun, menyelesaikan pekerjaan rumah, kemudian pergi ke sekolah Raj Govinda dengan auto-rickshaw yang jaraknya sekitar 10 kilometer. Namun kendaraan itu tidak bisa mengantarkannya sampai ke sekolah, dan dia pun terpaksa berjalan sekitar dua kilometer untuk bisa sampai tujuan.

Sekolah tersebut merupakan yang terbaik di Bengala Barat. Ada ratusan murid, baik laki-laki maupun perempuan. Ruang kelasnya rapi, meski sederhana terdapat meja, kursi, dan sebuah papan tulis. Guru-guru yang mengajar pun semuanya berdedikasi dan berkualitas.

Siswa Teladan

Sebagai siswa kelas 12, Ali duduk di tengah baris depan. Dia mencatat pelajaran dengan rapi, tak mengherankan jika dia menjadi siswa teladan.

Babar Ali merupakan anggota pertama keluarganya yang memperoleh pendidikan layak. Dan sekolah Raj Govinda merupakan sekolah negeri sehingga bebas biaya.

Namun Ali membutuhkan biaya untuk membeli seragam, buku-buku, dan ongkos naik rickshaw ke sekolah. Hal itu berarti keluarganya harus mengeluarkan dana sekitar 1.800 rupee (sekitar Rp 400 ribu) setahun untuk menyekolahkan dia. Di bagian Bengala Barat ini, uang sejumlah itu sangat besar. Sehingga banyak keluarga miskin tidak mampu menyekolahkan anaknya meski biaya sekolah gratis.

Chumki Hajra merupakan salah seorang anak yang tidak pernah sekolah. Dia berusia 14 tahun dan tinggal di gubuk kecil bersama neneknya. Setiap pagi dia bukannya sekolah namun mencuci piring dan membersihkan rumah tetangga. Dia melakukan pekerjaan itu sejak berusia lima tahun. Untuk pekerjaan itu, dia memperoleh upah hanya 200 rupee (sekitar (Rp 50 ribu) sebulan. Jumlah itu tidak banyak, namun sangat dibutuhkan keluarganya. Pasalnya, ayah Chumki cacat dan tidak bisa bekerja.

Namun Chumki kini memperoleh pendidikan berkat Babar Ali. Remaja 16 tahun itu mempunyai misi membantu Chumki dan ratusan anak miskin lain di desanya. Pelajaran yang diterimanya di sekolah dia ditularkan kepada anak-anak lain di desanya itu.

Setiap pukul 16.00 setelah pulang sekolah, dia membunyikan lonceng untuk memanggil anak-anak ke rumahnya. Mereka datang beramai-ramai ke halaman belakang rumahnya, tempat Ali bertindak sebagai kepala sekolah di sekolah tidak resminya itu.

Sebelum mulai belajar, mereka menyanyikan lagu kebangsaan. Kemudian Ali berdiri di podium untuk mengajari mereka tentang disiplin. Dia memberi pelajaran dengan cara mirip seperti yang dia dengar dari gurunya.

Babar Ali baru berusia sembilan tahun saat dia berpura-pura sebagai guru bagi beberapa temannya. Mereka semua ingin tahu apa yang dia pelajari di sekolah setiap pagi dan dia senang berpura-pura sebagai guru mereka.

Kini sekolah sorenya memiliki 800 siswa, semuanya dari keluarga miskin, dan diberi pelajaran secara gratis. Sebagian anak mengikuti pelajaran itu setelah bekerja, seperti Chumki sebagai pembantu, dan anak laki-laki setelah menyelesaikan pekerjaannya sebagai buruh di ladang.(bbc-niek-26)

Suara Merdeka, 13 Oktober 2009

Melahirkan Generasi Peneliti

Doni Koesoema A,
Alumnus Boston College Lynch School of Education, Amerika Serikat

Telah jamak dikeluhkan, pendidikan di Indonesia kurang mampu melahirkan periset yang dapat mengembangkan disiplin ilmunya.

Minimnya akademisi yang menulis di jurnal ilmiah, baik di tingkat nasional maupun internasional, hanyalah salah satu gejala dari proses pendidikan yang tidak dikelola secara sinambung dari pendidikan dasar sampai tinggi. Melahirkan generasi peneliti tidak terjadi dalam sehari.

Bukan sekadar tradisi

Salah satu alasan yang disampaikan tentang sulitnya melahirkan generasi peneliti adalah tidak adanya tradisi untuk memublikasikan hasil riset dan cekaknya dana penelitian. Melahirkan generasi peneliti sebenarnya bukan sekadar urusan pendanaan dan tradisi memublikasikan hasil penelitian. Salah besar jika pendanaan dan tradisi memublikasikan riset dianggap sebagai cara efektif untuk melahirkan generasi peneliti.

Masalah pokoknya adalah sistem dalam kurikulum nasional beserta evaluasi yang ada memang tidak memberi tempat bagi lahirnya generasi peneliti. Akibatnya, kultur pengajaran dalam lembaga pendidikan kita amat jauh dari reksa penelitian. Karena itu, tugas utama yang harus segera dilakukan para pendesain kurikulum pendidikan nasional adalah mengarahkan anak didik untuk berpikir kritis, mampu membuat analisis, mengadakan penelitian sederhana dan melaporkan kepada publik (teman di sekolah, guru, dan lainnya).

Rasa kagum

Jiwa peneliti terlahir dari rasa kagum yang melahirkan tanya. Karena itu, menanamkan sikap tak pernah berhenti bertanya tentang berbagai macam gejala dalam kehidupan harus menjadi budaya yang hadir di sekolah-sekolah kita. Untuk ini, para pendidik harus membebaskan anak didik agar mereka berani bereksplorasi dengan pemikirannya dan mencoba memandu aneka capaian pemahaman berdasarkan disiplin ilmu yang dia punya. Mengajak anak didik untuk mengadakan penelitian sederhana merupakan strategi efektif untuk menanamkan rasa ingin tahu dan membangkitkan rasa kagum dalam diri anak didik.

Dalam bahasa Parker J Palmer (1998), ruang pembelajaran harus terbuka sekaligus berpusat. Sebagai contoh, ketika guru menunjukkan sebuah lukisan atau gambar, para siswa diminta membuat analisis dan tanggapan atas lukisan atau gambar itu. Di satu sisi, pembelajaran memusat dan terbatas pada lukisan itu sekaligus anak diajak menganalisis gambar melalui pengalamannya sendiri. Karena itu, menciptakan ruang lingkup pembelajaran sekaligus membiarkan para siswa melahirkan tanggapan dan reaksinya sendiri merupakan salah satu cara pedagogis untuk membuka sumber-sumber kreativitas dalam diri siswa.

Adanya dialog dan keterlibatan aktif dari siswa dalam proses pembelajaran akan menjadi semakin ramah (hospitable). ”Keramahan dalam ruang kelas bukan hanya saat kita memperlakukan para siswa dengan penuh adab dan bela rasa, tetapi juga mengundang para siswa dan cercahan-cercahan pemikiran (insight) yang mereka miliki sebagai bagian dari pembicaraan” (Palmer, 1998, 79).

Harus ada keterbukaan dari para pendidik agar mereka mau menghargai pengalaman anak didik sebagai bagian dari proses maju berpengetahuan yang ia jalani selama menjalani masa pendidikan. Pendidik tidak pernah boleh mematikan tanya dalam diri para siswa.

Guru peneliti

Agar melahirkan peneliti, guru pun harus menjadi teladan sebagai peneliti. Dalam banyak hal, penelitian tindakan kelas (PTK) sudah mulai dipraktikkan para guru. Namun, PTK ini belum banyak berkembang karena para guru masih menganggap PTK merupakan tugas para akademisi di tingkat universitas yang menggunakan metode penelitian yang amat rumit yang sepertinya bukan menjadi kultur mengajar mereka di kelas.

”Penelitian sering diasosiasikan dengan sebuah pekerjaan yang terelaborasi dan tersistematisasi dengan baik, yang mengandaikan keahlian dan pelatihan khusus. Karena itu, guru jarang memiliki pemikiran bahwa penelitian tindakan kelas itu sebenarnya merupakan bagian esensial dari kinerjanya sebagai guru” (Albertus, 2009, 173). Sebenarnya, menjadi guru tak lain adalah menjadi peneliti.

Begitu masuk kelas, guru sebenarnya langsung terlibat penelitian kelas (classroom inquiry). Guru mendengarkan, mengamati, membuat hipotesis, dan menganalisis situasi kelas (kesiapan siswa menerima pelajaran, menjelaskan di mana proses belajar yang telah mereka lalui dan sedang mereka pelajari, dan lainnya). Dari sini guru diajak untuk senantiasa mengevaluasi kinerja pengajarannya di sekolah. Hal terpenting yang menjadi sasaran penelitian tindakan kelas adalah dampaknya bagi perkembangan proses belajar-mengajar di kelas, bukan terutama demi penemuan baru atau publikasi.

Membangkitkan rasa ingin tahu, menumbuhkan rasa kagum, menghargai pengalaman siswa dalam memahami materi pelajaran, dan menjadi guru peneliti hanya akan efektif jika sistem pendidikan mendukung terlahirnya kultur penelitian di sekolah. Sayang, proses pembelajaran dan sistem evaluasi standar melalui ujian nasional tidak mampu mengevaluasi kinerja penelitian. Evaluasi pendidikan dengan model pilihan ganda paling tinggi bisa mengevaluasi kemampuan analisis siswa. Namun, model pilihan ganda tetap tidak dapat menampung hal esensial dalam kinerja penelitian, seperti berbagi hasil observasi, diskusi, yang merupakan proses normal kinerja penelitian.

Melahirkan peneliti membutuhkan kerja keras semua pihak. Perubahan sistem evaluasi pendidikan diperlukan jika kita ingin melihat pendidikan melahirkan generasi peneliti. Evaluasi pendidikan yang integral akan dapat menumbuhkan kultur penelitian sejak dini dalam diri siswa kita. Mungkin inilah salah satu tugas yang harus menjadi perhatian calon Menteri Pendidikan Nasional mendatang.

Kompas.com, 14 Agustus 2009

Guru dan Makna Profesionalisme

Oleh Erick Hilaluddin
Guru SD Hikmah Teladan, Cimindi, Cimahi

Oemar Bakri... Oemar Bakri... pegawai negeri Oemar Bakri... Oemar Bakri... 40 tahun mengabdi Jadi guru jujur berbakti memang makan hati Oemar Bakri... Oemar Bakri... banyak ciptakan menteri Oemar Bakri... profesor dokter insinyur pun jadi Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakri seperti dikebiri

Itulah sepenggal lirik lagu "Oemar Bakri" yang dinyanyikan dan dipopulerkan oleh musisi legendaris Iwan Fals pada tahun 1980-an. Lagu tersebut bercerita tentang seorang guru tua nan miskin bernama Oemar Bakri

Ia sudah puluhan tahun mengabdikan dirinya untuk dunia pendidikan dan telah membidani lahirnya para pejabat negeri ini. Namun, apa yang dilakukan ternyata tidak berbanding lurus dengan apa yang didapatkan. Begitulah kira-kira tafsir sederhana saya terhadap lagu tersebut. Ada dua hal yang menarik untuk kita cermati dari lagu "Oemar Bakri" itu. Pertama, Iwan Fals ingin memberikan gambaran obyektif tentang profesi guru saat itu. Guru merupakan profesi yang tidak elite, tidak bonafide, bergaji pas-pasan, dan tidak ada ruang untuk kemajuan. Gambaran Iwan Fals tentang kondisi guru mewakili anggapan dominan banyak orang saat itu. Tidak mengherankan, jarang ditemukan anak bercita-cita menjadi guru. Ketika anak-anak ditanya apa cita-citanya, jawaban mereka sudah bisa ditebak: ingin menjadi dokter, insinyur, pilot, presiden, dan sebagainya. Jarang sekali anak menjawab ingin menjadi guru.

Kedua, sang musisi ingin menyentil pemerintah yang saat itu kurang peduli terhadap pendidikan, khususnya nasib guru. Kita akan selalu ingat salah satu stigma Orde Baru yang sangat menghegemoni, yaitu guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Perkataan itu meninabobokan para guru untuk betah hidup dalam ketidaksejahteraan. Perkataan tersebut memaksa mereka puas dengan apa yang selama ini didapatkan.

Perlakuan dan penghargaan terhadap guru di Indonesia berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Jepang. Setelah Hiroshima dan Nagasaki rata dengan tanah akibat dibom sekutu, hal pertama yang ditanyakan kaisar kepada perdana menterinya adalah berapa guru yang masih hidup. Sang kaisar pun meminta guru-guru yang tersisa untuk dijaga, dipelihara, diberi makan cukup, dan diberi kesejahteraan yang memadai karena sang kaisar beranggapan bahwa guru adalah pijakan arah bangsa. Dari dulu hingga sekarang posisi guru di Jepang amat terhormat. Tidak mengherankan, negara itu maju pesat karena menjadikan guru sebagai arah pijakan bangsa.

Sekarang kondisi guru yang dulu memprihatinkan mulai sedikit berubah. Perhatian pemerintah terhadap pendidikan, khususnya guru, mulai tampak, misalnya dengan lahirnya Undang-Undang Guru dan Dosen pada 2005. Undang-undang itu bertujuan meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan guru melalui program sertifikasi walaupun pada akhirnya tidak sedikit guru yang terjebak pada penafsiran keliru terhadap profesionalisme dengan pemberian sejumlah uang dalam kurun waktu tertentu.

Penafsiran keliru tersebut dapat menjerumuskan para guru pada pengerdilan akan makna profesionalisme, bahkan membunuh mentalitas untuk mengabdi dan melayani secara tulus. Dalam pendidikan kita, antara profesionalisme dan apresiasi kerja telah rancu. Celakanya, profesionalisme telah dijadikan sama dengan apresiasi kerja, yakni pemberian penghargaan kepada guru yang lulus uji sertifikasi dengan sejumlah uang sebagai tanda bahwa ia telah menjadi guru profesional.

Hargai pilihan profesi

Terlepas dari pro dan kontra tentang munculnya program sertifikasi untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan guru, usaha itu perlu kita apresiasi dengan berusaha meningkatkan kompetensi dan kinerja sehingga bisa memberikan layanan pendidikan terbaik terhadap anak didik. Usaha pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru akan menjadi absurd seandainya guru, baik sebagai pribadi maupun komunitas, tidak melakukan perbaikan dari dalam diri.

Salah satu cara meningkatkan kompetensi adalah guru keinginan untuk terus belajar setiap waktu. Guru belajar memahami kondisi anak yang beragam untuk kemudian mencari metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan kontekstual sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar anak. Jadi, keragaman anak sebagai kodrat bisa terakomodasi dan terfasilitasi. Guru yang tidak mau belajar mengikuti perkembangan anak dan metode pembelajaran kontemporer merupakan lonceng kematian bagi dunia pendidikan.

Menjadi guru bukan sekadar rutinitas harian yang nyaris tanpa daya kejut, yaitu berangkat pagi pulang siang atau sore dan seterusnya atau datang ke sekolah, mengajar, memberikan ulangan, koreksi, remidi, membagikan hasil ulangan, dan seterusnya. Melakukan hal yang sama tetapi mengharapkan perubahan adalah kekonyolan dalam proses pendidikan.

Cara pandang yang lebih positif terhadap profesi yang sedang digeluti merupakan keniscayaan. Bagaimana mungkin orang akan menghargai profesi guru kalau guru sendiri tidak menghargainya? Kita semua tahu bahwa sikap dan cara pandang positif bisa berpengaruh besar terhadap kesuksesan dan kebahagiaan hidup seseorang.

Menurut William James, kita bisa mengubah seluruh hidup kita hanya dengan mengubah sikap dan cara pandang kita. Separah apa pun gambaran dan persepsi orang tentang guru, tetapi kalau sikap dan cara pandang guru selalu positif, mereka akan menjalani profesi tersebut dengan penuh kebahagiaan.

Saya teringat Thomas Edison yang mengalami seribu kali kegagalan dalam membuat bola lampu. Suatu hari, Edison ditanya seorang wartawan, "Tuan Edison, bagaimana rasanya gagal berkali-kali?" Dengan tenang Edison menjawab, "Seribu kali kegagalan saya dalam membuat bola lampu membuat saya tahu seribu cara yang tidak bisa dipakai untuk membuat bola lampu." Edison adalah satu dari sedikit orang yang senantiasa menjaga sikap dan cara pandang positifnya dalam melihat sesuatu.

Kompas.com, 20 Agustus 2009

Bukan Omong Kosong

rENUNGAN

Summary:ersys
SEPULUH CIRI ORANG BERPKIR POSITIF


1. MELIHAT MASALAH SEBAGAI TANTANGAN
Bandingkan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat maka dia akan berpikir hidupnya adalah menjadi orang yang paling sengsara di dunia.

2. MENIKMATI HIDUP
Pemikiran positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati

3. PIKIRAN TERBUKA UNTUK MENERIMA SARAN DAN IDE
Pikiran terbuka membutuhkan kebesaran hati dan tentu kesabaran. karena dengan begitu, akan ada hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu menjadi lebih baik.

4. MENGHILANGKAN PIKIRAN NEGATIF SEGERA SETELAH PIKIRAN ITU TERLINTAS DI BENAK
Suatu kendala yang sebetulnya bisa diatasi dengan kepala dingin jika sudah dilandasi dengan pikiran negatif ternyata hanya akan menimbulkan masalah baru.

5. MENSYUKURI APA YANG DIMILIKI
Hindari berkeluh kesah tentang apapun yang tidak dimiliki karena justru akan menjadi beban. sebaliknya jadikan hal itu sebagai motivasi untuk meraih hidup yang diharapkan.

6. TIDAK MENDENGAR GOSIP YANG TAK MENENTU
Sudah pasti gosip erat sekali dengan berpikir negatif. karena itu sebisa mungkin jauhi gosip-gosip yang tak jelas asalnya.

7. TIDAK MEMBUAT ALASAN TETAPI AMBIL TINDAKAN
NATO ( No Action, Talk Only ) itu adalah ciri khas orang berpikir negatif. maka ambilah tindakan dan buktikan bahwa anda bisa mengatasi masalah sebagai orang yang berpikir positif.

8. MENGGUNAKAN BAHASA YANG POSITIF
Saat kita berkomunikasi dengan orang lain gunakan kalimat-kalimat yang bernadakan optimisme sehingga dapat memberikan semangat terhadap lawan bicara kita

9. MENGGUNAKAN BAHASA TUBUH YANG POSITIF
Diantara bahasa tubuh yang lain senyum merupakan wujud dari berpikir positif karena akan menimbulkan kesan bersahabat dan akan menjadi lebih akrab dengan suasana.

10. PEDULI PADA CITRA DIRI
Itu sebabnya, mereka berusah tampil baik bukan hanya di luar tetapi juga di dalam.

Itulah sepuluh tanda orang berpikir positif semoga artikel diatas bermanfaat untuk anda. jadilah orang yang berpikir positif dalam menyelesaikan masalah sehingga kita tidak akan terbebani dengan hidup ini.



10 ciri orang berpikir positif Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/social-sciences/1901760-10-ciri-orang-berpikir-positif/